Senin, 26 November 2012

SEHAT BEROLAH RAGA

 
LATIHAN YOGA 

Banyak pertanyaan yang muncul tentang apakah yoga benar-benar efektif untuk meningkatkan kesehatan atau malah meningkatkan risiko cedera bagi si pelaku yoga. Mengingat di dalam pose yoga terdapat gerakan-gerakan yang cukup advance dan tidak semua orang sanggup melakukannya.
Banyak juga yang berpendapat bahwa latihan yoga adalah latihan yang aman bagi siapa saja dan dapat memberikan manfaat kesehatan yang nyata bagi yang melakukannya. Lantas bagaimana tanggapan para ahli mengenai  masalah ini. Yuk, kita simak lebih dalam.
Semua Pose Yoga didesain Sesuai Porsinya
Dalam rangka mendapatkan target market yang besar, biasanya kelas-kelas yoga tertentu akan menggunakan gambar gerakan yoga yang cukup kompleks dan advance dalam brosur mereka. Hal ini semata-mata untuk menarik minat masyarakat agar bergabung dengan kelas yoga tersebut.
Namun, para ahli menekankan bahwa memasang gerakan yang terlalu kompleks dan advance sebenarnya kurang efektif untuk menarik minat masyarakat. Apalagi bagi mereka yang pemula dan awam dalam yoga.
“Sama seperti pelatih yang tidak akan mengajarkan pose yang advance sampai tubuh peserta yoga benar-benar kuat melakukannya. Guru yoga tidak harus mengajarkan pose tingkat lanjut, kecuali siswa yang diarahkannya memiliki kemampuan, kekuatan dan kontrol fisik yang baik untuk melakukan yoga dengan benar,” ungkap instruktur yoga dan dokter terapi fisik, Lori Rubenstein,  M.App.Sc., DPT. Dari Loyola Marymount University di Los Angeles, California.
Para ahli pun memberikan tanggapan seputar pose yoga yang dianggap berisiko dari sudut pandang fitnes yang ternyata aman dilakukan jika dilihat dari sudut pandang yoga sendiri.  Pose-pose tersebut antara lain:
Pose Eka Pada Rajakapotasana I (King Pigeon Variation I )
Fitness: Para pakar kebugaran menganggap, pose ini dapat meningkatkan risiko cedera pada kaki terutama pada  di bagian lutut yang dapat memicu kerusakan struktur lateral.
Yoga: “Pose ini dapat meningkatkan risiko jika siswa menggerakkan kaki depan terlalu jauh ke depan dan membuat sudut yang terlalu lebar antara kaki bagian atas dan bawah,” ungkap Rubenstein.
Rebecca Reed-Jones, Ph.D., pakar biomekanik dari University of Texas di El Paso yang juga menjadi guru yoga menambahkan,” Untuk memastikan fleksibilitas yang memadai dalam rotator eksternal dari sendi pinggul, siswa harus dibimbing secara bertahap ke posisi ini dengan perlahan-lahan dengan meningkatkan Range of Motion (ROM)”.
Manfaat Pose Eka Pada Rajakapotasana I
“Pose ini dapat meringankan saraf-saraf yang tegang. Terutama bagi mereka yang duduk terlalu lama di depan komputer, dan memiliki tingkat aktivitas yang minim. Terlebih lagi, pose ini juga berfokus pada fleksibilitas rotator eksternal, fleksor bagian dalam dan strukur lateral pinggul dan paha,” tambah Rebecca.
Pose Salamba sirsasana II (Tripod Headstand)
Fitnes: para pakar fitnes beranggapan bahwa tulang belakang leher tidak sekuat tulang punggung dalam menahan massa tubuh, sehingga bisa berisiko cedera.
Yoga: praktisi yoga menganggap bahwa secara umum, head stand yoga ini memberikan beban yang sangat sedikit di kepala dan leher. Hampir 90 persen dari berat tubuh ditanggung oleh otot-otot tubuh bagian atas seperti (bahu, dada, lengan dan punggung), terutama ketika tangan dan lengan ditempatkan di dekat kepala.
“Bahkan ketika posisi tangan sedikit menjauh dari kepala sebagai tripod, tubuh bagian atas tetap memainkan peran penting dalam menanggung beban tubuh,” imbuh Rebecca. “Dengan menekan  telapak tangan pada lantai ini berarti otot tricep dan deltoid yang bekerja menahan berat badan. Bukan otot leher,” jelas Rebecca.
Manfaat Pose Salamba Sirsasan II
Rebecca juga menjelaskan bahwa pose ini membantu meningkatkan aliran darah menuju tubuh bagian atas melalui bantuan gravitasi. Selain itu, pose ini juga dapat mencegah varises dan edema pada kaki. Edema merupakan pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut. Kasus edema biasanya terjadi pada ibu hamil.
Pose Uttana padasana (Extended Fish Pose)
Fitnes: Kekhawatiran pakar fitness tentang meningkatnya cedera tulang leher bagian belakang juga disampaikan setelah melihat gerakan  uttana padasana yang menumpu pada kekuatn otot leher.
Yoga: agar tetap aman, keselarasan yang tepat sangat diperlukan. Memang ada sedikit berat di kepala terutama pada variasi gerakan legs extended. Namun Rebecca mencatat bahwa anggapan kepala selalu menjadi poros beban dalam setiap variasi Uttana padasana adalah tidak benar.
Rebecca menjelaskan, untuk melindungi tulang leher, saat melakukan pose ini sebaiknya Anda harus benar-benar mengangkat dagu ke atas sehingga beban tulang leher berkurang.
Manfaat Pose Uttana padasana
Pose ini dapat memperbaiki postur tubuh, mencegah disfungsional ligamen dan tulang belakang melengkung, yang diakibatkan oleh postur tubuh yang kurang tepat baik saat tidur atau pun saat duduk.
Pose Padangusthasana (Toe Stand )
Fitnes : praktisi fitnes menganggap bahwa berat tubuh hanya dibebankan kepada lutut sehingga memberikan beban berlebihan yang membahayakan persendian.
Yoga :  “Pose ini hanya boleh dilakukan siswa yang memiliki berat badan sehat, sehingga aman untuk dilakukan” sanggah Rubenstain. “Dan perlu Anda ketahui bahwa pose ini tidak menerapkan full Range of Motion squat yang dapat mengakibatkan cedera. “ imbuh Rubesnstein.
Manfaat Pose Uttana padasana
Pose ini berguna untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan pada sendi, sehingga membantu tubuh lebih aktif bergerak saat beraktivitas sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar