Cara Mencegah Dysmenorrhea
Dysmenorrhea kadang ada saat dimana saya sendiri dan memenuhi kesendirian itu dengan tangis. Kadang ada pula perasaan ketika rasanya tidak ada orang mendukung. Hanya ada saya yang sendiri. Walau sepertinya saya telah mendukung dan berbagi pada banyak orang, tapi ada ruang dalam diri saya yang sulit dibagi, jadi akhirnya hanya saya sendiri, tak ada dukungan saudara saudari. Sendiri dalam tangis.
Merana sekali rasanya hidup seperti itu. Dan sepertinya saya rutin
mengalami hal itu, setiap bulan saat Sang Tamu datang. Senang, karena
itu tanda bahwa saya benar-benar perempuan. Tapi oh betapa rasanya
sengsara sekali bila terus menerus seperti itu. Ya, mental saya sedang
terganggu, inilah yang disebut dengan Pre Menstrual Syndrome. Sekumpulan
gejala berupa gangguan fisik dan mental yang dialami selama 7-10 hari
menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi.
Jadi di hari-hari pertama menstruasi, masih bisa perempuan mengalami
PMS.
Ada satu masa ketika perempuan mood nya jelek sekali apa lagi pas sedang dysmenorrhea, inginnya
marah-marah, sensitif, sedikit-sedikit nangis, marah, emosi naik turun,
mendadak semua hal itu nggak lucu, uring-uringan sendiri dan serba
salah. Begitulah PMS. Bukan hal yang gawat darurat memang, tapi tetap
saja bisa mengganggu diri sendiri dan mungkin orang sekitar. Hahaha…
Bagi saya, syukur, itu yang harus pertama dilakukan, karena dengan
datangnya haid, berarti tidak ada kelainan dalam tubuh saya. Tapi ya
rasanya memang serba bingung dan merasa sendiri. Apalagi kan saya jadi
tidak bisa sholat. Maka, menangis adalah satu-satunya jalan bagi saya
untuk melampiaskan emosi saya. Marah tak jadi pilihan, karena saya
pikir, siapa yang bisa saya marahi? Hehe…mungkin saja ada yang bawaannya
pengen marah-marah dan ngomel terus. Ya, setiap orang berbeda memang.
Saya memilih diam, dan menangis, karena perut saya sakit…haha..
Orang sekitar, atau orang terdekat mungkin bingung dengan sikap adik
perempuan atau pasangannya seperti itu. Mereka memilih diam, karena
akhirnya akan hilang juga. Ya, terlihat sepele memang, tapi tak bisa
disepelekan tentu saja. Karena bagi saya yang paling mengganggu adalah
emosi yang labil. Itu benar-benar membuat semangat saya drop, dan
rasanya tak ada dukungan semangat bagi saya, ujungnya saya jadi males
untuk beraktifitas. Mungkin teman-teman saya berpikir bahwa nanti juga
PMS hilang sendiri. Iya, memang hilang nantinya, tapi bukan begitu juga
cara terbaik. Ada pencegahan Dysmenorrhea umum yang baik sebelum PMS terjadi,
setidaknya bisa mengurangi.
- Olahraga
- Keluarga dan teman dapat memberikan support dan perhatian untuk mengurangi emosi yang labil
- Hindari rokok
- Hindari alkohol
- Kurangi kafein, gula, dan garam.
- Hindari stres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar