Kamis, 08 November 2012

kesehatan

Obat Penghilang Rasa Sakit


Obat penghilang rasa sakit itu bergantung dengan sakit yang di rasakan walau kemasan dan janji-janjinya berbeda, semua obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas mengandung satu dari lima bahan kimia ini - aspirin, asetaminofen, ibuprofen, naproksen natrium, dan yang paling mutakhir, ketoprofen. Untuk menghilangkan sakit, perbedaan di antara produk-produk itu tidak banyak artinya.

Obat-obat penghilang rasa sakit
itu disebut analgesik (dari kata Yunani an, yang berarti "tanpa", dan algos, berarti "sakit"). Analgesik yang dijual bebas untuk mengatasi rasa sakit ringan hingga sedang itu berkenaan dengan sakit kepala, selesma (cold), sakit gigi, nyeri otot, nyeri punggung, artritis dan nyeri haid. Obat-obat itupun dapat menurunkan demam. Analgesik yang dijual bebas itu digolongkan menjadi 2 kategori utama: yang juga mengurangi peradangan dan yang tidak mengurangi peradangan.

* NSAIDs: Aspirin, ibuprofen, naproksen natrium dan ketoprofen mengurangi peradangan dan disebut obat Anti radang nonsteroid (NSAIDs). Obat-obat itu sangat bermanfaat untuk rasa sakit yang disertai peradangan (beberapa bentuk artritis dan tendinitis). Akibat sampingan yang umum di antaranya gangguan lambung, tukak, perdarahan.
* Asetaminofen tidak mengurangi peradangan. Karena relatif bebas dari efek sampingan selama dalam dosis yang disarankan, obat ini pun merupakan Alternatif yang bagus untuk pengunaan jangka panjang atau kalau obat-obat NSAIDs meninbulkan resiko.



Semua obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas dengan dosis biasa maupun kuat memberikan kelegaan yang sesuai untuk nyeri sehari-hari seperti sakit kepala atau nyeri otot. Untuk nyeri haid, ibuprofen, naproksen natrium dan ketoprofen bisa mengatasi rasa sakit dengan lebih baik.

Obat Mana yang Paling Tepat buat Anda

obat-obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas muncul dengan berbagai macam bentuk. Kadang bentuk generiknya yang lebih murah sudah memenuhi kebutuhan Anda. Kalau masih ada hal yang ingin diketahui, tanyakan saja langsung pada apoteker atau dokter Anda.

Berikut ini pedoman memilih obat sesuai dengan cara bekerja obat itu:

* Berpenyangga/Bufer: Analgesik yang diberi bufer mengandung antasida untuk mengurangi keasaman. Produk ini masih diperdebakan apakah benar-benar menlindungi lanbung.
* Dilapisi enterik: Lapisan khusus yang memungkinkan pil-pil itu melewati lambung dan klarut dalam usus halus untuk membantu mengurangi iritasi lambung. Mungkin Anda perlu mempertimbangkan pemakaian produk berlapis enterik jika ingin mengatasi rasa sakit kronis yang dialami sehari-hari. Karena lapisan itu memperlambat penyerapan, maka bukan merupakan pilihan terbaik untuk menghilangkan rasa sakit dengan cepat (misalnya untuk sakit kepala)
* Waktu pelepasan yang dijadwalkan: Disebut juga pelepasan yang diulur dan pelepasan yang berkesinambungan. Obat ini larut secara perlahan dan memperpanjang khasiatnya dengan mempertahankan kadar analgesik secara konstan dalam darah. Gunakan obat ini jika Anda butuh menghilangkan rasa sakit untuk waktu lama, bukan segera.
* Ekstra kuat: Dosis tunggal obat jenis ini mengandung zat penghilang rasa sakit lebih banyak daripada yang ada obat jenis berkekuatan biasa seperti aspirin atau asetaminofen 500 miligram. Tetapi akan lebih efektif bila menggunakan obat non dosis tunggal (lebih dari 1 dosis) yang berkekuatan biasa, tetapi diminumnya lebih jarang.
* Formula gabungan: Beberapa produk tertentu digabung dengan kafein atau antihistamin dosis tertentu untuk meningkatkan efeknya. Hasil penelitianan menunjukkan bahwa penambahan kafein pada aspirin atau asetaminofen memang membantu meringankan rasa sakit.
* Tablet, kaplet, gelcap, permen karet, atau cairan: Bila Anda sulit menelan tablet yang berbentuk bulat atau kaplet yang lonjing, mungkin sebuah gelcap yang licin lebih cocok buat Anda. Ada pula pilihan dalam bentuk effervescent (tablet berbuih).
* Generik: Obat generik penghilang rasa sakit hampir selalu lebih murah daripada obat-obat paten, dan sama manjurnya



Yang perlu diketahui sebelum minum obat :

1. Ketahuilah resiko khusus Anda. Pada umumnya, jangan menelan NSAIDs kalau Anda sedang menelan obat pengencer darah atau kalau Nada mempunyai penyakit ginjal, tukak, gangguan perdarahan, atau alergi terhadap aspirin.
2. Hindari interaksi obat. Kalau Anda minum obat bebas lain atau obat resep, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda, manakah obat penghilang rasa sakit yang paling baik.
3. Jangan menambah dosis yang disarankan - kecuali atas saran dokter.
4. Hindari alkohol. Mencampur alkohol dengan aspirin, ibuprofen, atau naproksen sodium akan meningkatkan peluang gangguan lambung dan perdarahan. Kombinasi dengan asetaminofen berdosis lebih dari yang disarankan, alkohol bisa meningkatkan resiko kerusakan berat pada hati.
5. Minumlah NSAIDs bersama susu dan makanan untuk menolong mengurangi gangguan lambung.
6. Jangan mengkonsumsi obat lebih lama dari yang diperlukan. Secara berkala nilailah kembali kebutuhan ANda akan obat-obatan penghilang rasa sakit.
7. Bacalah selalu dan ikuti petunjuk pada label/kemasan obat.

semoga cepat sembubuh gunakan obat obat rasa sakit tersebut dengan dosis yang di anjurkan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar