Kamis, 10 Januari 2013

Membasmi Serangga


Yaitu pemberantasan serangga yang mungkin saja tidak dikehendaki kehadirannya ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari. “Datang tak dijemput, pulang tak diantar…….”. Jelangkung kalee….
Tapi filosofi jelangkung tu juga berlaku di sini. Karena serangga iyu bisa muncul sewaktu-waktu tanpa kita sadari, dan tau2 kita udah jadi korban efek negatifnya……….
Pemberantasan kecoa = coro Kecoa biasa hidup dalam retak-retak atau lubang-lubang pada dinding atau lantai rumah, dalam got-got dan riool-riool. Kecoa bisa menjadi vehikel mekanis dari penyakit- penyakit typhus abdominalis, disenteri dan food poisoning dengan jalan mengkontaminasi makanan manusia dengan kotoran dari riool. Kecoa membuat makanan menjadi bau dan berasa tidak enak kalau mereka mengkontaminasinya dengan faeces dan muntah mereka Kecoa lebih suka makan makanan yang terbuat dari tepung seperti roti, biskuit, kue-kue, lem yang dipakai untuk menjilid buku, tetapi mereka juga makan kulit, kertas dinding dan bangkai binatang. Ada berbagai species kecoa misalnya kecoa Amerika, kecoa Jerman, kecoa Oriental dan kecoa bergaris-garis coklat. Kecoa dewasa dari beberapa species bisa terbang. Kecoa aktif terutama pada malam hari.
Siklus bidup kecoa Siklus hidup kecoa melalui stadium telur ? nimf ? kecoa dewasa. Telur – kecoa mempunyai sebuah kapsel coklat, dan diletakkan pada tempat-tempat tersembunyi. Tetapi kecoa Jerman membawa-bawa kapsel telur yang melekat pada tubuhnya. Kecoa Jerman merupakan jenis yang paling aktif diantara jenis-jenis kecoa. Kecoa Jerman Blatella Germanica juga dinamakan “Crotonbug’ dan merupakan jenis yang paling banyak terdapat dalam restoran-restoran. Kecoa Jerman berukuran kecil, yaitu + 11/2 cm panjangnya. Kecoa bergaris paling sukar dibasmi, mereka hidup tidak hanya didapur dan kamar mandi tetapi mereka berkeliaran diseluruh rumah sambil melekatkan kapsel telur mereka pada perabot -perabot rumah. Warnanya coklat kuning sampai coklat merah. Kecoa Amerika Periplaneta Americana berwarna coklat mahogany. Meraka seringkali merusak ikatan buku, pakaian, kertas dinding yang ditempel dengan lem sagu, etiket botol dan sebagainya. Kecoa Oriental Blatta Orientalis berwama coklat tua dan hitam. Mereka suka hidup di tempat-tempat yang lembab. Mereka kurang banyak hidup didalam rumah. Koloni-koloni kecoa “liar” banyak ditemukan di taman dan bangunan-bangunan di luar rumah. Telur kecoa menetas menjadi nimfa kecil yang menyerupai kecoa dewasa, tetapi tidak bersayap. Nimfa tumbuh menjadi besar dan selama pertumbuhannya beberapa kali bertukar kulit (molt). Setelah pertukaran kulit terachis muncul kecoa dewasa bersayap. Seluruh siklus hidup kecoa berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda-beda menurut jenis kecoa, yaitu antara 6-1000 hari pada suhu kamar. Kecoa dewasa bisa hidup selama 3 bulan – 1 tahun. Pemberantasan kecoa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Semua makanan dan sisa makanan disimpan sehingga kecoa tidak bisa memakan dan mengkontaminasinya. 2. Kecoa dimatikan dengan insektisida
Pemberantasan serangga  kutu busuk = bangsat = kepinding Sampai sekarang tidak ada bukti-bukti bahwa kutu busuk berfungsi sebagai vektor transmisi penyakit-penyakit manusia. Kutu busuk mengganggu kesenangan manusia karena menggigit dan menghisap darah manusia. Kutu busuk paling suka darah manusia, tetapi kadang-kadang juga menghisap darah ayam, unggas lainnya, tikus, binatang-binatang lain. Mereka hisap darah untuk makanan mereka. Ada orang yang sangat sensitif terhadap gigitan kutu busuk, tempat yang digigit menjadi merah, bengkak dun gatal. Tetapi ada juga orang-orang yang seolah-olah tidak merasa apa apa kalau digigit oleh kutu busuk. Kutu busuk mempunyai kebiasaan untuk degaekasi segara sehabis menghisap darah. Tempat gigitan yang menjadi gatal digaruk-garuk dan faeces kutu busuk terdorong masuk kedalam luka bekas gigitan, tetapi dengan cara ini tidak ada penularan penyakit. Kutu busuk bertelur 1-5 butir sehari selama 2-10 bulan sampai seluruhnya diletakkan +200 telur. Telur-telur ini diletakkan pada kasur retak-retak pada tempat tidur, perabot, dinding dan langit langit rumah lalu diletakkan dengan semacam semen. Dari telur menetas kutu busuk kecil yang kemudian tumbuh menjadi kutu busuk dewasa, sambil mengalami beberapa kali penukaran kulit. Seluruh siklus hidup kutu busuk berlangsung selama 18-56 hari. Setiap kali akan mengalami penukaran kulit kutu busuk itu harus menghisap darah dulu. Kutu busuk dewasa bisa hidup selama 6 bulan- 1 tahun. Kutu busuk betina tahan hidup tanpa makan darah selama 1 tahun dan juga terhadap suhu rendah (OoC) untuk waktu yang lama. Kutu busuk biasanya hidup di tempat tidur, perabot, dinding-dinding dan langit-langit rumah dan kadang-kadang juga pada ternak \unggas. Pemberantasan kutu busuk bisa dilakukan dengan menyemprotkan 5% emulsi DDT kedalaman sela-sela ranjang, perabot, dinding, langit-langit yaitu tempat- tempat dimana kutu busuk itu bersarang. Kutu busuk juga bisa menjadi kebal terhadap DDT, dalam hal ini bisa dipakai 5% emulsi lindane.
Pemberantasan kutu (louso) Kutu bisa menjadi vektor tranmisi dari penyakit-penyakit louse-borne epidemic typhus, relapsing fever, dan trench fever. Louse born epidemica typhus dan relapsing fever termasuk dalam kategori penyakit-penyakit karantina. Penyakit-penyakit ini biasanya terdapat di mana banyak manusia hidup padat bersama tanpa banyak memperhatikan kebersihan perorangan, misalnya : tidak atau jarang mandi, pakaian lama tidak dicuci, terutama pakaian-pakaian tebal. Penyakit-penyakit ini banyak terdapat dalam kazorne tentra, penjara, kamp konsentrasi dan sebagainya. Louse borne epidemic typhus dul pernah dikenal sebagai “demam penjara” ( “jail fever ” ). Dimasa perang penyakit ini banyak terdapat diantara prajurit-prajurit di front depan. Ada tiga jenis kutu pada manusia, yaitu kutu kepala, kutu badan dan kutu kepiting (= crab louse). Ketiga jenis bisa menyebabkan dematitis. Tetapi vektor louse borne epidemic typhus terutama kutu badan. Kutu badan hidup dipakaian kecuali waktu menggigit dan menghisap darah manusia. Telurnya diletakkan pada pakaian dalam. Kutu betina meletakkan 9-10 telur sehari dan total 270-300 telur selama hidupnya. Telur-telur tidak bisa menetas pada suhu dibawah 24oC dan diatas 37.5oC. Pada sulIu diantara 24oC-37.5oC telur-telur kutu menetas dalam waktu kurang dari 2 minggu. Telur-telur menetas menjadi nimfa yang tumbuh dan bertukar kulit 3 x dalam wlaktu 3-9 hari menjadi kutu dewasa kalan pakaian dipakai terus dalam waktu 2-4 minggu kalau pakaian dibuka pada malam hari. Kalau pakaian tidak dipakai selama beberapa hari kutu-kutu akan mati karena tidak dapat makan darah. Kutu badan mempunyai kebiasaan untuk degaekasi selama menghisap darah. Faeces kutu badan ini mengandung agent dari louse borne epidemic typhus (Rickettsia pronzeki). Karena rasa gatal maka tempat bekas gigitan kutu digaruk dan dengan ini faeces kutu bersama agent penyakit digaruk masuk kedalam bekas gigitan dan terjadi infeksi. Kutu badan bisa berpindah dari satu manusia ke manusia lain melalui kontak badan langsung atau dengan memakai pakaian yang ada kutunya. Pemberantasan kutu badan bisa dilakukan dengan mencuci pakaian dengan sabun biasa. Ini akan mematikan semua stadium dari kutu badan. Pada pakaian dari wol kutu-kutu bisa dimatikan dengan proses dry-cleaning. Cara lain ialah, dengan mentaburi pakaian dengan 10% DDT dalam pyrophylite atau 1% lindane dalam pyrophyllite. Bubuk DDT atau lindane ini harus ditaburi rata pada pakaian dalam, terutama pada tempat sambungan dan lipatan-lipatan. Juga baju luar dan celana luar harus ditaburi dengan bubuk ini. DDT bekerja lebih lambat dan tidak mematikan telur-telur kutu. Tetapi DDT tahan lebih lama, karena itu nimfa yang menetas dari telur dimatikan oleh DDT. Biasanya DDT cukup ditaburi hanya 1 x. Lindane tidak lama daya kerjanya, karena itu harus ditaburi lagi setelah 7-10 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar